SAYEMBARA WISWAKHARMAN EXPO 2013: RUANG EMPATI DI SUDUT KAMPUNG
KOTA
Status : Karya Sepuluh Besar
Jury :
Ir. Eko Prawoto M.Arch. IAI
Ir. Ikaputra M.Eng., Ph.D
Meredian Alam, S.Sos, M.A., M.Phil.
1301021 – Regenerating Empathetic Space
Design Team : Sigit Pramana Putra dan Muchamad Arifin (Universitas Teknologi Yogyakarta)
Regenerating Empathetic Space
Public Space, Exhibition, Library, & Social Temporary House
Kampung Tegal Kemuning, Tegal Panggung, Danurejan, Daerah Istimewa Yogyakarta. Merupakan kampung Padat penduduk, Jumlah penduduk yang mencapai > 500 jiwa ini Mayoritas penduduknya adalah perkerja swasta dan pelajar yang masih mengenyam pendidikan sekolah menengah atas dan kejuruan. Sejarah kampung Tegalkemuning berbentuk Rukun Kampung Tegalkemuning dan kemudin dibagi dalam kesatuan Rukun Warga (RW) dan Rukun Tetangga (RT). Kampung Tegalkemuning terdiri dari 3 Pengurus RW serta 9 RT. Mata pencaharian penduduk Tegal kemuning beragam seperti pertokoan, bengkel, buruh bangunan namun yang paling dikenal yakni kelompok usaha kuliner yang berjumlah 40.
Kampung padat penduduk ini tidak memiliki ruang terbuka hijau, sehingga sela-sela rumah dimanfaatkan sebagai tempat untuk menanam tanaman. Minimnya Ruang bermain anak, tidak adanya tempat yang cukup luas untuk anak bisa bermain dan bercengkrama dengan sesamanya, Daerah yang identik dengan kuliner yang dekat dengan pusat bisnis dan ekonomi seperti Malioboro Lempuyangan, dan Hayam Wuruk. (snack (jajan pasar, kue-kue) dan masakan, Terdapat Para kelompok seni sebagai upaya pelestarian pusaka kampung untuk "mengembangkan potensi kampung seni reog dan kampung kuliner". Tidak adanya ruang untuk berdiskusi, berinterksi, dan pengakuan terhadap anak jalan yang juga membutuhkan ruang untuk berlindung dan bertempat tinggal, dimana anak jalanan di yogyakarta cukup banyak >800 Anak jalanan dan mereka tidak memiliki ruang untuk berlindung dan tinggal mereka pun memerlukan dunia pendidikan.
http://sigitpramanaputra.blogspot.com/2013/05/sayembara-ruang-empati-kampung-kota.html